TUGAS
INDIVIDU SOSIOLINGUISTIK
STUDI KASUS TENTANG DIALOG YANG DI GUNAKAN MAHASISWI
UMRAH YANG BERNAMA JUNAIDA
(diajukansebagaisyaratmengikuti UAS)
Dosen Pembimbing :
EKA
RIHAN KURNIAWATI, MP.d
DI SUSUN OLEH
NAMA :
Hasan Mardi Walisfa
NIM : 100388201242
KELAS :
C8
PROGRAM
STUDI : S1 BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)
TANJUNGPINANG
KATA PENGANTAR
PujisyukurkehadiratTuhan Yang MahaEsa yang
telahmemberikanrahmatdanhidayah-Nyasehinggatugas study
kasus yang berjudulAlihKodeBahasamelayu Natuna, Bahasa Jawa dan Bahasa
IndonesiadalamBerkomunikasipada lingkungan
tempat menetap dan di Kampusinidapatdiselesaikandenganbaik.
Penulismengucapkanterimakasihkepadasemuapihak yang
telahmembantuterselesainyamakalahini.Terutama kepada saudari JUNAIDA yang telah membantu
dalam mengangkat study kasusinidan pembuatan
makalah ini bertujuanuntukmengetahuibentukalihkodebahasaMelayu NatunadanbahasaJawadalamberkomunikasidenganbahasa
Indonesia sertafaktor-faktorpenyebabterjadinyaalihkodetersebut.
Penulisberharapmakalahinidapatbermanfaatbagiparapembaca.
Akhir kata “tiadagadingyang takretak”
begitujugadenganmakalahstudy kasus ini, masihmemerlukanbanyakperbaikandalambeberapabagian di
dalamnya. Olehkarenaitu, kritikdan saran yang
membangunsangatdiharapkandariparapembaca.
Tanjungpinang, 1 Mei 2012
Hasan Mardi
Walisfa
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Peristiwakomunikasimerupakanperistiwa yang dialamiolehsetiap
orang denganberbagaibahasa.Peristiwakomunikasimerupakansuatuperistiwa yang
sangatmajemuk.Komunikasimerupakanperistiwapenyampaianpesandarikomunikator
(pengirimpesan) kepadakomunikan (penerimapesan).Agar
pesantersebutsampaikepadakomunikan, seorangkomunikatorharusmenggunakanbahasa
yang jugadipahamiolehkomunikan.Ketikaseorangkomunikatormenggunakanbahasa yang
tidakdipahamiolehkomunikanmakapesan yang
disampaikanolehkomunikatortidakakansampaipadakomunikan.
Dalamhalinibahasasebagaialatkomunikasimempunyaiperanan yang sangatpenting.
Namun, tidaksemuapenuturdanlawantuturmemilikipenguasaanbahasa
yang sama.
Seringsekaliterjadipenuturharusbergantibahasaketikaakanberbicaradenganlawantuturnya
yang tidakmenguasaibahasapenutur. Peralihanbahasainilah yang
disebutdenganalihkode.Peristiwaalihkodesering kali terjadipadakomunikasidalammasyarakat
Indonesia.Peristiwaalihkodetersebutbisaterjadi di pasar, di sekolah, di kampus,
di kantor. Hal inidikarenakankemajemukanbahasa yang ada di
Indonesia.Bahkanmasihbanyaklagipenyebabterjadinyaalihkode.
Dalam
penelitian di kampus UMRAH,
banyaksekaliSiswa - siswi yang melakukanperistiwaalihkodedalam dialog. Hal initerjadi karena
banyak temen – temen yang berasal dari luar daerah Tanjungpinang.Sebagian besar
berasal dari kepulauan yang ada di KEPRIOlehkarenaitu, dalammakalah yang berjudulAlihKodeBahasaMelayu Natuna danBahasaJawadalamBerkomunikasidenganBahasa
Indonesiainiakandibahasperistiwaalihkodepadasalah satu
teman saya yang bernama JUNAIDA yang berasal dari Natuna.
1.2 RumusanMasalah
Dalammakalahinipenelitimemberikanbatasanpadamasalah yang akanditeliti.
Masalah yang akanditelitiadalahsebagaiberikut.
a.BagaimanabentukalihkodebahasaMelayudanbahasaJawadalamberkomunikasidenganbahasa
Indonesia padaJunaida mahasiswi UMRAH yang berasal dari Natuna.
b. Apafaktor-faktorpenyebabterjadinyaalihkodebahasaMelayudanbahasaJawadalamberkomunikasidenganbahasa
Indonesia padaJunaida mahasiswi UMRAH yang berasal dari Natuna.
1.3 Tujuan
Tujuandilakukannyapenelitianiniadalahsebagaiberikut.
a. UntukmengetahuibentukalihkodebahasaMelayudanbahasaJawadalamberkomunikasidenganbahasa
Indonesia padaJunaida mahasiswi UMRAH yang berasal dari Natuna.
b. Untukfaktor-faktorpenyebabterjadinyaalihkodebahasaMelayudanbahasaJawadalamberkomunikasidenganbahasa
Indonesia padaJunaida mahasiswi UMRAH yang berasal dari Natuna.
BAB II
ISI
2.1. PengertianAlihKode
Appel (dalamChaer, 2004:107)
mendefinisikanalihkodesebagaigejalaperalihanpemakaianbahasakarenaberubahnyasituasi.BerbedadenganAppel
yang mengatakanbahwaalihkodeterjadiantarbahasa, Hymes (dalamChaer, 2004: 107)
mengatakanbahwaalihkodebukanhanyaterjadiantarbahasa,
tetapidapatjugaterjadiantararagam-ragamataugaya-gaya yang
terdapatdalamsatubahasa.
Dari duapengertianalihkodedi
depandapatdisimpulkanbahwaalihkodemerupakangejalaperalihanpemakaianbahasadanperalihanragam-ragamataugaya-gaya
yang terdapatdalamsatubahasakarenaberubahnyasituasi.
2.2. PenyebabTerjadinyaAlihKode
Penyebabterjadinyaalihkodemenurut Abdul Chaer (2004: 108)
adalahsebagaiberikut.
1. Pembicaraataupenutur.
2. Pendengarataulawantutur.
3. Perubahansituasidenganhadirnya orang ketiga.
4. Perubahandari formal ke informal atausebaliknya.
5. Perubahantopikpembicaraan.
Seorangpembicaraataupenuturseringkalimelakukanalihkodeuntukmendapatkan
“keuntungan” atau “manfaat” daritindakannyaitu. Hal
inibisaterjadipadasaatpenuturdanlawantuturmemilikibahasaibu yang sama.
Pembicaraantersebutakanberalihkodedaribahasa Indonesia kebahasadaerah.
Denganberbahasadaerah rasa keakraban pun
lebihmudahdijalindaripadamenggunakanbahasa Indonesia.
Lawanbicaraataulawantuturdapatmenyebabkanterjadinyaalihkode,
misalnyakarenasipenuturinginmengimbangikemampuanberbahasasilawantutur.Dalamhalinibiasanyakemampuanberbahasasilawantuturkurangatauagakkurangkarenamemangmungkinbukanbahasapertamanya.
Kehadiran orang ketigaatau orang lain yang
tidakberlatarbelakangbahasa yang samadenganbahasa yang
sedangdigunakanolehpenuturdanlawantuturdapatmenyebabkanterjadinyaalihkode.
Status orang ketigadalamalihkodejugamenentukanbahasaatuvarian yang
harusdigunakan.
Perubahansituasibicarajugadapatmenyebabkanterjadinyaalihkode.Misalnya,
perubahandarisituasi formal ke informal (santai) atausebaliknya. Hal
iniakanmengakibatkanberubahnyaragamataugayabahasa yang digunakan.
Begitujugadenganperubahantopikpembicaraan yang
dapatmenyebabkanterjadinyaalihkode.
2.3. BentukAlihKodeBahasaMelayu NatunadanBahasaJawadalamBerkomunikasidenganBahasa
Indonesia padaMahasiswi UMRAH yang bernama JUNAIDA
Pada umumnya
banyak Mahasiswa / Mahasiswi UMRAH yang berasal dari luar daerah
Tanjungpinang.Salah satunya Mahasiswi UMRAHSemester IV yang bernama JUNAIDA yang
berasal dari daerah Natuna dan pernah tinggal bersama neneknya yang keturunan
JAWA, kemudian tinggal di Tanjungpinang bersama saudaranya yang notabene
berbahasa Indonesia. wajarsekaliadanyamultilingualisme.
Multilingual ituterjadikarenaadanyapenggunaantigabahasa, yaitubahasaJawa, bahasa
Indonesia, danbahasaMelayu daerahnya. Hal inilahyang mengakibatkanterjadinyaalihkode.Alihkodeyang terjadiantarabahasaMelayu denganbahasa Indonesia
danbahasaJawadenganbahasa Indonesia.
Dalam dialog-dialog yang sering di gunakan oleh JUNAIDAterjadiperalihanpenggunaanbahasa,
yaitudaribahasaMelayu kebahasa
Indonesia atausebaliknya dan alihkodedaribahasa Indonesia kebahasaJawaatausebaliknya.
Satucontoh dialognya JUNAIDA yang menunjukkanadanyaalihkodeyang
menggunakan tiga bahasa adalahsebagaiberikut :
Dialog Pertama
P : Hai da, ape kabo ? lame dok jumpe.
J : Kabo baek jok.kabarmu piye ?
P : Apik – apik wae. Ape keje ke sini ?
J : Alhamdulillah lah kalau macam tok.
Dok ade nak maen – maen jok.
P : Oye, ni kenalkan kawan aku, Leny.
J : Oh, orang mana kak ?
L : orang Jakarta, kamu orang Natuna
ya?
J : Iya kak.
Ket :
P : Melayu Jawa
J
: Melayu
L
: Jakarta
Padacontoh di atas “P” melakukanalihkodedaribahasaJawakebahasaIndonesia. Hal itudikarenakan“P”inginmengakrabkandiridenganJ ( Junaida )karenaTeman akrab
satu kost.
Dialog Kedua
J : Yaw mende keje awak dok ?
M
: Dok sek yaw, awan nak masak mie ni.
J : eh, awan nak gok lah.
M : Awak nak gok, awak kupak bawong lah
J : Okelah aman tok
R : oii, mende kitak masak tok, nak gook.
M : nak gok ke deh, beli mie gek geh.
R : yelah,bape utek mie aa..? awan ajok lala
ya
L : oii, pada mau ngapain ? heboh kali ni
dapur ?
R : mau masak mie, mau gak ? kalau mau ikutaku
beli mie dulu yuk ..?
L : oh, mau masak mie tohsibuk – sibuk dari
tadi, oke deh aku ikut.
J : oya jangan lupa telurnya juga yaa..
L : siipp.
Ket : J : Junaida
M : temen
Junaida dari Melayu
R : Teman Junaida dari Melayu
L : teman Junaida dari Jakarta
2.4. FaktorPenyebabTerjadinyaAlihKodeBahasa Natuna, BahasaJawa danBahasa Indonesia.
Terjadinyasuatuperistiwaalihkodeterkadangtidakdisadariolehparapelakunya.Tetapisemuaperistiwaalihkodetersebutmempunyaisebab-sebabtersendiri.Begitu
pula peristiwaalihkode yang Junaida pakai.Faktorpenyebabterjadinyaalihkode di sebabkan
karena ada anggota keluarga Junaida yang keturunan orang Jawa dan menikah
dengan orang Melayu.Jadi dengan
kondisi pemakai bahasa di Kampus UMRAH ada yang menggunakan Bahasa Melayu dan
Jawa maka bahasa yang di gunakan Junaida terkadang juga harus menggunakan
bahasa Jawa bertujuan ingin ikut bergaul dengan teman – teman yang bisa
berbahasa Jawa dan bahasa Indonesia.Beralihnyatopikpembicaraanjuga.
BAB III
SIMPULAN dan SARAN
3.1.
Simpulan
PadaStudi kasus iniditemukan dialog-dialog yang menunjukkanadanyaalihkodedan.Terdapatdua
dialog yang menunjukkanterjadinyaperistiwaalihkode. AlihkodetersebutterjadiantarabahasaMelayu Natunadenganbahasa Indonesia dandi selingi
dengan bahasa Jawa.
3.2.
Saran
Alihkodedanseharusnyadigunakanpadakondisidansituasi yang
tepat.Seharusnyahanyadigunakanpadasituasi informal sajasementarapadasituasi
formal seharusnyamenggunakanbahasa Indonesia yang baku.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Chaer,
Abdul danAgustina, Leoni. 2004. SosiolinguistikPerkenalanAwal. Jakarta:
RinekaCipta.
2.
Studi kasus di lapangan oleh Penulis yang mengangkat
tentang dialog yang di gunakan Junaida dan teman - teman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar